This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 01 Maret 2013

BERITA TERBAKARNYA DJAJA SANTOSA


Terbakarnya Djaja Santosa

Jogjakarta, 16 Mei 1996, Kebakaran yang melanda perpustakaan Djaja Santoesa, Jogjakarta, Rabu malam merembet ke kompleks pertokoan Pasar Baru di Belakang Pasar Baru III.

Seorang saksi mata yang berada di lokasi, Muhammad Yusuf (58), mengatakan bahwa api pertama-tama berkobar di perpustakaan Djaja Santosa kira-kira pukul 20.00 WIB.

"Api mulai merembet ke Belakang Pasar Baru I sekitar 30 menit setelah kebakaran di perpustakaan Djaja Santosa," kata Yusuf.

Hingga pukul 22.30 WIB, pemadam masih berjuang untuk memadamkan api yang masih berkobar di Belakang Pasar Baru III, sementara kebakaran yang terjadi di kompleks Perpustakaan Djaja Santosa  sudah berhasil dipadamkan.

Komandan pemadam kebakaran di tempat kejadian masih belum bisa memberikan keterangan karena masih berusaha untuk memadamkan api bersama satuannya.

Berdasarkan pantauan ANTARA, kurang lebih sekitar 20 mobil pemadam kebakaran didatangkan ke lokasi, dan kebanyakan berada di kompleks perpustakaan Djaja Santosa.

Kebakaran tersebut sempat menghambat arus lalu lintas di Jl. Pasar Baru, dan lalu lintas dari arah Harmoni menuju Pasar Baru dialihkan menuju Lapangan Banteng, Jogjakarta.(ani)

NASIB PERPUSTAKAAN TERBESAR JOGJAKARTA


NASIB PERPUSTAKAAN TERBESAR JOGJAKARTA

Jogjakarta,17 Mei 1996. Setelah kebakaran yang terjadi di Perpustakaan Djaja Sentosa, banyak menyisakan  kesedihan karena banyak buku-buku yang ikut terbakar.
“Memang banyak buku-buku yang terbakar tetapi kita patut mensyukuri bahwa buku-buku yang terbakar sebagian besar merupakan buku yang masih bisa dicari atau dibeli,”jelas Santi selaku kepala perpustakaan tersebut.
“Buku-buku yang sudah jarang beredar untung masih bisa diselamatkan dari kobaran api dan kami pun telah menyimpannya ditempat yang lebih aman sekarang.”lanjut santi
Sekarang nasib dari perpustakaan Djaja sentosa pun sekarang pun tidak jelas. Ada beberapa kabar buruung yang beredar bahwa perpustakaan tersebut akan di bangun uluang tapi ada kabar lain yang menyebutkan bahwa perpustakaan tersebut akan menjadi pasar.
“Wah, kami malah belum tahu mas bagaimana nasib selanjutnya dari perpustakaan ini.”jawab santi saat ditanya bagaimana nasib perpustakaan yang sebelumya dia urus.
“Yang pasti saya berharap tempat inin akan tetap menjadi tempat yang bisabermanfaat bagi masyarakat banyak.”jelas Santi saat ditanya harapannya tentang perpustakaan yang sekarang telah terbakar.
Sekarang kita hanya dapat berharap semoga pemerintah akan mengurus bekas kebakaran perpustakaan Djaja sentosas dengan baik dan agar tempat itu tidak terbengkalai nantinya.(adi)

PERPUSTAKAAN DJAJA SENTOSA MENJADI PASAR BESAR


PERPUSTAKAAN DJAJA SENTOSA MENJADI PASAR BESAR

Jogjakarta, 13 Januari 1997. Setelah kebakaraan yang terjadi pada 16 Mei 1996 sekarang telah dibangun menjadi sebuah pasar besar.
“Pasar ini didirikan sebagai pengganti dari Pasar Baru I dan Pasar Baru III yang terbakar satu tahun lalu.” jelas Ahmad Kartono  selaku Ketua Pengurus Pembangunan Ekonomi Jogjakarta.
Pembangunan Pasar Besar ini dilakukan dari tahun lalu (16 Juli 1996), dan sekarang telah mencapai tahap penyelesaian di bebrapa kios-kios yang ada bagian atas pasar.
“Pasar ini akan mulai diresmikan pada tanggal 20 Agustus, peresmian akan dilakukan langsung oleh Sultan Hamengkubuwono secara langsung.”jelas Kartono saat ditanya kapan oeresmian pasar akan dilakukan.
Pasar ini dibangun denagn model pasar modern, Kartono menjelaskan bahwa pasar ini memang dibangun untuk kenyamanan masyarakat yang mangunjungi pasar tersebut, dan akan ada pula petugas kebersihan yang akan membersihkan pasar.
“Tetapi pra pedagang pun harus manjaga kebersihan kiosnya masing-masing meskipun sudah ada petugas kebersihan.”kata Kartono.
Pemerintah pun berharap dengan adanya pasar ini, akan menambah  taraf ekonomi masyarakat.(ana)

PERPUSTAKAAN DJAJA SENTOSA


PERPUSTAKAAN DJAJA SENTOSA

Perpustakaan Djaja Sentosa merupakan perpusatakaan terbesar di Jogjakarta yang terletak di Jl. Karimun No.18, Jogjakarta dekat Pasar Baru I. Perpustakaan ini dibangun pada masa penjajahan Belanda lebih tepatnya pada tahun 1826.
 Pada awalnya, pembangunan dilakukan untuk membuat sebuah gedung kesenian, namun seiring waktu gedung ini digunakan sebagai perpustakaan pada tahun 1949 yang diprakasai oleh Sultan Hamengkubuwono  IX.
Perpustakaan Djaja Sentosa diresmikan menjadi perpustakaan pada tanggal 19 Desember 1949 oleh Sultan Hamengkubuwono IX. Perpusatkaan Daja Sentosa sangat berperan dalam perkembangan pendidikan, karena banyak terdapat berbagai buku-buku tentang perkembangan pendidikan dari masa pendidikan zaman Belanda hingga sekarang. Dan pada tanggal 30 Juni 1955 perpustakaan ini diresmikan sebagai perpusatakaan daerah dan juga sebagai perpustakaan terbesar dan tertua di Jogjakarta. Sekarang usia perpustakaan ini telah mencapai umur 170 tahun, sehingga pantas  pabila perpustakaan ini dinobatkan menjadi perpustakaan tertua di Jogjakarta.

PRIA HILANG DI PERPUSTAKAAN DJAJA SENTOSA


SEORANG PRIA HILANG DI PERPUSTAKAAN DJAJA SENTOSA

Jogjakarta, 17 Maret 1996. Dilaporkan bahwa telah menghilang seoran laki-laki berusia  19 tahun bernama Rimay kepada pihakmyang berwajib kemarin (16/3).
“Kemarin sekitar jam sepuluh dia berpamitan untuk pergi ke Perpustakaan Djaja Sentosa untuk mencari buku.”jawab Partini ( ibu Rimay) saat ditanya kapan tentang kapan terakhir kali Parrtini melihat Rimay.
Banyak berita yang berkembang tentang hilangnya Rimay dari Perpustakaan Djaja Sentosa. Hal ini dikarenakan kurangnya saksi mata saat rimay hilang.
“Maaf, kami pun tidak tahu mengenai hilangnya Rimay. Memang ada daftar kunjung yang mencantumkan nama Rimay . Rimay memang sering datang kemari untuk membaca atau meminjam buku,  tetapi setelah kunjunagannya yang terakhir saya tidak melihat dia keluar dari perpustakaan ini.”jawab penjaga perpustakaan saat ditanya mengenai hilangnya Rimay
Sampai sekarang pun masih belum ada kejelasan tentang keberadaan Rimay saat ini. Pihak berwajib pun sekarang sedang berusaha keras untuk mencari Rimay.
“Semoga saja Rimay baik-baik saja saat ini dan saya berharap Rimay segera ditemukan.”harap Partini mengenai keberadaan Rimay.(tofan)